Tampilkan postingan dengan label PEPATAH LATIN POPULER. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PEPATAH LATIN POPULER. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 Maret 2020

PEPATAH LATIN POPULER




PEPATAH LATIN POPULER



Caeca invidia (Iri hati itu buta);
Pengertian: Disebut buta karena iri hati sering menjadi awal sebuah kejahatan. Karena iri orang lalu bertindak nekad untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan atau bahkan membunuh sesama;

Calamitas virtutis occasio (Bencana adalah sebuah kesempatan untuk munculnya sebuah kebajikan);

Candida pax homines trux decet ira feras (Yang pantas bagi manusia adalah perdamaian yang tulus, sementara yang pantas untuk binatang buas adalah kegarangan yang buas);
Pengertian: Ungkapan ini dipakai untuk menggambarkan watak yang sepantasnya dimiliki oleh seorang manusia;

Candidatus (Berpakaian putih);
Pengertian: Pada jaman dahulu orang melamar pekerjaan dengan berpakaian putih. Para calon pegawai negeri juga berpakaian putih. Dari kerangka sosial ini, maka muncullah istilah kandidat atau calon;

Candor dat viribus alas (Kejujuran memberi sayap kepada kekuatan);
Pengertian: Kekuasaan menjadi lebih bernilai kalau disertai dengan kejujuran;

Canere surdo (Berteriak – teriak kepada orang tuli);
Pengertian: Pekerjaan yang sia – sia;

Canis timidus vehementius latrat quam mordet (Orang yang rendah diri sering omong besar dan sesungguhnya ia tidak mampu berbuat apa – apa);

Cantabit vacuus coram latrone viator (Yang berjalan tanpa membawa apa – apa dapat bernyai di depan peranpok);

Cara patria, carior libertas (Aku mencintai tanah air, tapi aku lebih mencintai kemerdekaan);
Pengertian: Cinta akan kemerdekaan membuat orang (sebuah bangsa) rela mengorbankan nyawa demi mencapai atau mempertahankan kemerdekaan bangsanya;

Cari Deo nihilio carent (Yang mencintai Tuhan tidak akan kekurangan apapun);

Caritas bene ordinata incipit a semetipse (Cinta kasih itu bermula dari diri sendiri dahulu);

Carmina morte carent (Nyanyian itu tidak mengenal kematian);

Carpe diem (Tangkaplah hari ini);

Carpent  tua poma nepotes (Keturunanmu akan memetik buah dari kamu);
Pengertian: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Biasanya untuk perbuatan – perbuatan yang kurang baik dari seorang anak, akan dihubungkan dengan orang tua atau keluarganya;

Casta ad virum matrona parendo  imperat (Seorang ibu rumah tangga yang murni, dengan menurut pada suaminya, sesungguhnya ia itu menguasainya);

Causa latest, vis est notissima (Sebab musababnya tersembunyi, pengaruhnya sangat jelas);

Cautus homo cavet, quodquod natura notavit (Orang yang bijak berhati – hati terhadap apa yang sudah ditandai oleh alam);

Cave ab homine unius libri (Awas pada orang yang hanya punya satu buku);

Cave quid dicis, quando, et cui (Hati – hati berbicara mengenai sesuatu, kapan saja dan kepada siapapun);

Cave ne cadas (Berhati – hatilah agar tidak jatuh);

Cave, Deus videt (Berhati – hatilah, Tuhan melihatnya);

Caveat emptor (Pembeli harap berhati – hati);
Pengertian: Kalau barang sudah dibeli, maka tanggung jawab mengenai barang tersebut beralih kepada pembeli; 

Cedendum multitudini (Lebih baik menyingkir dari gerombolan orang banyak);

Cedo nulli (Aku tidak mau minggir menghadapi siapapun);
Catatan: Semboyan para prajurit jaman Hindia Belanda);

Certum est et inevitabile fatum (Nasib itu pasti dan tidak dapat dihindari);

Certum est quia impossibile (Ini sudah pasti karena tidak mungkin ada yang lain);

Cessante causa cessat effectus (Akibatnya akan berhenti jika penyebabnya berhenti);

Ceteris aeque ac sibi (Terhadap orang lain seperti terhadap dirinya sendiri);

Cibi condimentum est fames, potionis sitis (Lapar adalah lauk pauk untuk menikmati makanan, haus untuk menikmati minuman);

Cineri gloria sera venit (Kemuliaan datang terlambat, setelah menjadi abu)
Pengertian: Orang lebih sering mendapat pujian setelah ia meninggal;

Citius venit periculum cum contemnitur (Bahaya datang lebih cepat bila ia diabaikan);

Citius, Altius, Fortius (Lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat);
Catatan: Ungkapan ini merupakan motto olimpiade;

Cito maturum, cito putridum (Cepat matang, cepat pula membusuk);

Cito pede labitur aetas (Dengan langkah cepat, waktu lepas berlalu);

Clara pacta, boni amici (Perjanjian – perjanjian yang jelas, sahabat – sahabat yang baik);

Claude os, aperi oculos (Tutup mulutmu dan buka matamu);

Clavus clavo pallitur; consuetudo consuetudine vincitur (Sebuah paku disingkarkan oleh paku yang lain; kebiasaan yang satu dikokohkan oleh kebiasaan yang lain);

Clementia tecta rigore (Kelembutan dalam tutup kekerasan);
Pengertian: Tegas di luar, lembut di dalam. Hendak menegaskan bahwa prinsip hukum boleh tegas bahkan keras, tetapi lembut dalam penerapannya;

Clivo sudamus in imo (Kita sudah berkeringat ketika masih di bukit);
Pengertian: Sudah pada awal pekerjaan sudah mengalami kesukaran dan tidak tahu bagaimana mengatasinya;

Coelum stellatum supra me, lex moralis intra me (Langit berbintang – bintang diatasnya, hukum moral dalam hatinya);

Cogitationis  poenam nemo patitur (Tidak ada orang menderita hukuman karena gagasannya);

Cogito ergo sum (Aku bepikir, maka aku ada);
Catatan: Ungkapan ini berasal dari Rene Descartes, ahli matematika dan fisika Perancis (1596 – 1650);

Comiter, sed fortiter (Dengan sopan tetapi tegas);
Communis salus singuis constat (Keselamatan umum didasarkan pada keselamatan setiap orang);

Compesce mentem (Kuasailah nafsumu);

Componitur orbis regis ad exemplum (Dunia menunggu teladan pemimpinnya);

Concordia civium murus urbium (Kehidupan warganegara yang guyup – rukun adalah benteng kota);

Concordia parvae res crescunt, discordia maximae dilabuntur (Persatuan memperkuat yang kecil, pertikaian menceraiberaikan yang besar);

Conditio sine qua non (Syarat mutlak, yang tanpa itu sesuatu tidak akan ada);

Confide recta agens (Tetaplah percaya bila engkau melakukan sesuatu yang benar);

Conscia mens recti famae mendacia ridet (Siapa yang menyadari hati nuraninya, akan menertawakan kebohongan sebuah kemasyuran);

Conscientia rectae voluntatis maxima consolatio est rerum incommodarum (Kesadaran bahwa suara hatinya benar menjadi penghibur terbesar dikala kekacauan);

Conscius ipse sibi de se putat omnia dici (Yang menyadari kesalahannya mengira bahwa semua pembicaraan adalah mengenai dirinya);

Consensus facit legem (Kesesuaian pendapat itulah yang membentuk hukum);
Pengertian: Hukum terbentuk setelah ada kesesuaian pendapat;

Consilium custodiet te (Musyawarah membuat anda menjadi waspada);

Consilium feminale nimis carum aut nimis vile (Nasehat kaum perempuan itu bisa terlalu mahal atau terlalu murah);

Constantia et labore (Dengan ketekunan dan dengan kerja keras);

Consuetudinis magna vis est (Kebiasaan itu merupakan kekuatan yang besar);

Consuetudo concinnat amorem (Kebiasaan itu membuat cinta);
Pengertian: Cinta bisa terjadi karena terbiasa bertemu atau bersama;

Contemplatio in acgtione (Kontemplasi dalam aksi);
Catatan: Ungkapan ini merupakan bentuk doa yang muncul dari ordo Serikat Yesus;

Contra bones mores (Bertentangan dengan kebiasaan yang baik);

Contra potentes nemo est munitus satis (Berhadapan dengan penguasa, tidak ada seoranpun yang memiliki senjata yang cukup)
Pengertian: Tidak ada harapan bertikai dengan penguasa;

Contra principia negantem disputari non potest (Berhadapan dengan orang yang mengingkari prinsip – prinsip, tidak mungkin dapat berembug);

contra rationem (bertentangan dengan nalar);

Contra vim mortis non est medicamen in hortis (Tidak ada obat melawan kekuatan kematian);

Contra vim non valet ius (Hukum tidak sanggup melawan kekuasaan);

Contradictio in terminis (bertentangan di titik akhir);
Pengertian: Dalam kesimpulan sebuah pernyataan sudah terdapat pertentangan;

Conubia sunt fatalia (Perkawinan itu adalah nasib);

Cor ad cor  loquitur (Hati bicara kepada hati);
Catatan: Ungkapan yang berasal dari Kardinal Newman, teolog Inggris (1801 – 1890);

Cor sapientis quaerit doctrinam (Inti kebijaksanaan itu selalu mencari ajaran yang pokok);

Cor unum et anima una (Satu hati dan satu jiwa);

Corruptio legis (Pembusukan hukum);

Corruptio optimi pessima (Pembusukan dari orang yang tertinggi kedudukannya adalah yang paling jelek);
Catatan: Korupsi yang dilakukan oleh pejabat tertinggi merupakan yang terjelek;

Corruptissima  re publica plurimae leges (Kemerosotan yang lebih besar dari republik adalah lebih banyak aturan);

Cras credo, hodie nihil (Esok mungkin saya percaya, tetapi sekarang tidak sama sekali);

Creatio ex nihilio (Menciptakan sesuatu dari ketiadaan);

Crede nulli (Jangan percaya kepada siapapun);
Catatan: Ungkapan dari Erasmus ini mengingatkan seseorang untuk selalu waspada pada orang yang belum dikdenal.

Credere in Deum (Penyerahan diri kepada Tuhan);



Created By: Appe Hamonangan Hutauruk


TAHAP PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN SUATU KONTRAK ATAU PERJANJIAN

  TAHAP PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN SUATU KONTRAK ATAU PERJANJIAN   Pelaksanaan suatu kontrak akibat adanya suatu perbuatan cidera/ingka...