PEMIMPIN
YANG DAPAT MEMBUNGKAM KAPITALISME GLOBAL
Pada hakekatnya, liberalisasi pasar tidak dapat “MENGANGKAT KONSTRUKSI BANGUNAN EKONOMI NEGARA”, bahkan dalam beberapa kasus, telah menjadi andil yang menyebabkan kerusakan sistem perekonomian makro justeru semakin parah. Dalam suasana liberalisasi pasar, tidak dapat diingkari kenyataan bahwa korporasi – korporasi multinasional dan kalangan business KONGLOMERASI sangat berpotensi melakukan penindasan terhadap hak – hak buruh, melakukan perusakan hutan dan ekosistem, persaingan ekonomi yang tidak sehat dan tidak terkendali dan sebagainya, yang semuanya itu sangat bertentangan dengan “SISTEM EKONOMI PANCASILA”.
Kegagalan “KAPITALISME GLOBAL” sangat nyata tampak pada timbulya kekacauan peradaban dan tata tertib interaksi masyarakat global. Meskipun negara – negara industri maju telah menata segala model hubungan industrial dan pengelolaan lingkungan dengan berbagai metode rekayasa ekosistem, namun suasana kompetisi ekonomi global sampai saat ini masih dirasakan seperti keadaan dalam bayang – bayang era “ROBBER BARON” (yaitu masa dimana kaum kapitalis “MERAMPOK” harta negara dan hak milik rakyat). Kebusukan dan keserakahan KAPITALISME GLOBAL itu harus dibongkar dan dirombak, agar negara dan rakyat dapat terhindar dari reaksi negatif yang mematikan sendi – sendi perkehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, khususnya negara Indonesia, untuk mewujudkan pertumbuhan, kemajuan dan peningkatan perekonomian nasional yang “ADIL DAN BERADAB” yang berorientasi “KESEJAHTERAAN SOSIAL” maka pengelolaan cabang – cababg produksi yang penting termasuk didalamnya seluruh BADAN USAHA MILIK NEGARA harus dipimpin oleh pribadi – pribadi yang mempuyai karakter nasionalisme, mempunyai konsistensi semangat revolusioner untuk membungkam “PERAMPOK UANG RAKYAT dan HARTA NEGARA”, serta bernaluri visioner membangun Indonesia hebat dengan daya yang kuat sebagai negara yang berdaulat dan bermartabat.